DAYA
HISAP DAUN
I.
TUJUAN
Mengetahui naiknya air dari akar ke daun.
II.
LANDASAN TEORI
Menurut Esti (2012) Daya hisap daun adalah timbulnya tarikan terhadap air
yang ada pada sel – sel di bawahnya dan tarikan ini akan diteruskan
molekul demi molekul, menuju kebawah sampaike seluruh kolom air pada xilem
sehingga menyebabkan air tertarik ke atas dari akar menuju ke daun. Faktor yang mempengaruhi daya hisap
daunadalah terjadinya transpirasi air akan mengalir masuk dari korteks akar,
menghasilkan suatu tekanan positif yang memaksa cairannaik ke xilem. Dorongan
getah xilem ke arah atas ini disebut tekanan akar. Faktor yang mempengaruhi
tekanan akar adalah perbedaan potensial air dalam tumbuhan dan air yaitu
potensial air yang tinggi di dalam tanah.Tumbuhan menyerap air dan
mineral yang terdapat di dalam tanah melalui akar, untuk menaikkan air dari
permukaan tanah diperlukan suatutekanan padaakar. Tekanan pada akar terjadi
jika transpirasi rendah, artinya kelembaban pada tanah cukup tinggi. Pada
saat kelembapan tanah kurang maka laju transpirasi akan meningkat, tekanan akar
tidak terjadi maka air yang ada akan naik karena adanya dayaisap daun. Untuk
mengetahui adanya tekanan pada akar dan daya hisap padadaun makadapat dilakukan
suatu pengamatan dengan menggunakan tanaman yang mempunyai batang transparan
sehingga besarnya pergerakan air tanaman dan kenaikkan larutan dapat
terlihat jelas
Besarnya pada masing-masing batang baik bagian atas maupunbagian bawah
yangartinya tanaman pacar air dapat menghisap larutan hinggamencapai seluruh
bagian tanaman baik melalui tekanan akar maupun daya hisapdaun. Hal ini
menunjukkan bahwa padatanaman pacar air tekanan akar dan dayahisap daun
memiliki pengaruh yang sama besar dalam penyerapan air
III.
ALAT DAN BAHAN
1.
Tumbuhan
pacar air 2 buah
2.
Larutan
eosin atau Kl(dapat diganti dengan tares)
3.
Tabung
reaksi
4.
Air
IV.
CARA KERJA
1.
Menyiapkan
tabung reaksi A dan B.
2.
Meletakkan
tanaman pacar air pada tabung reaksi A yang berisi larutan eosin atau Kl (atau
tares)
3.
Meletakkan
pacar air yang telah dibuang daunnya pada tabung reaksi B yang berisi larutan
eosin atau Kl (atau tares)
4.
Menunggu
sekitar 45 menit, kemudian mengamati kedua perangkat percobaan tersebut
5.
Lalu
perhatikan manakah air yang lebih cepat naik, di tabung A atau tabung B, dan
menganalisis mengapa demikian.
V.
HASIL PENGAMATAN
No
|
Tabung
|
Hasil
|
1
|
Tanaman Pacar air (ada daunnya)
|
Berkurang 1 cm
|
2
|
Tanaman Pacar air (tidak ada daunnya)
|
Berkurang 0,5 cm
|
Dari
hasil percobaan didapati tumbuhan air berubah warna menjadi merah (warna
tares), warna merah terlihat pada batang dan daun.
VI.
PEMBAHASAN
Dari percobaan yang telah dilakukan
membuktikan bahwa banyak daun mempengaruhi daya hisap tumbuhan, itu ditunjukan pada
:
Pada tabung A, air lebih cepat naik daripada pada tabung B. Hal ini karena
tanaman dalam tabung A masih terdapat banyak daun sehingga menyebabkan semakin
banyaknya air yang diperlukan dalam proses transpirasi dan menyebabkan daya
isap daun besar.
Sedangkan dalam tabung B berisi tanaman yang sudah tidak mempunyai daun
sehingga tidak membutuhkan banyak air untuk transpirasi sehingga daya isap daun
kecil.
VII.
KESIMPULAN
Dari kegiatan yang telah dilakukan maka dapat ditarik
kesimpulan:
1.
Air naik
dari akar ke daun, karena tumbuhan memiliki daya hisap daun.
2.
Daya isap
daun berhubungan dengan proses transpirasi.
3.
Salah satu
faktor yang mempengaruhi daya isap daun adalah jumlah daun.
Semakin
banyak daun maka daya isap semakin besar, sebaliknya semakin sedikit daun maka
daya isap daun semakin kecil
VIII. DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar