Model Pembelajaran Kontekstual

Model Pembelajaran Kontekstual

Model pembelajaran ini memungkinkan siswa memperkuat, memperdalam, memperluas, dan menerapkan pengetahuan dan keterampilan akademiknya dalam berbagai lingkungan baik di dalam maupun di luar kelas untuk memecahkan masalah yang disimulasikan maupun masalah  yang terjadi di dunia nyata. Tujuannya yaitu untuk membantu peserta didik memahami makna materi akademik yang dipelajari dengan menghubungkan materi tersebut ke dalam konteks kehidupan sehari-hari.

Prinsip pembelajaran kontekstual adalah aktivitas siswa, siswa melakukan dan mengalami, tidak hanya menonton dan mencatat, dan pengembangan kemampuan sosialisasi. Pembelajaran kontekstual dapat diterapkan dalam kurikulum apa saja, bidang studi apa saja, dan kelas yang bagaimanapun keadaannya. Proses pembelajaran berlangsung lebih alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa.

Langkah-langkah :

a.    Mengembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan mengkonsultasikan sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya.

b.    Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik.

c.    Mengembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya.

d.   Menciptakan “masyarakat belajar” (belajar dalam kelompok-kelompok).

e.    Menghadirkan “model” sebagai contoh pembelajaran.

f.     Melakukan refleksi di akhir penemuan agar siswa ”merasa” bahwa hari ini mereka belajar sesuatu.

g.    Melakukan penilaian yang sebenarnya (authentic assesment) dengan berbagai cara.