Senin, 31 Desember 2012

DAYA HISAP DAUN




DAYA HISAP DAUN

I.                   TUJUAN
Mengetahui naiknya air dari akar ke daun.
II.                LANDASAN TEORI
Menurut Esti (2012) Daya hisap daun adalah timbulnya tarikan terhadap air yang ada pada sel – sel di bawahnya dan tarikan ini akan diteruskan molekul demi molekul, menuju kebawah sampaike seluruh kolom air pada xilem sehingga menyebabkan air tertarik ke atas dari akar menuju ke daun.  Faktor yang mempengaruhi daya hisap daunadalah terjadinya transpirasi air akan mengalir masuk dari korteks akar, menghasilkan suatu tekanan positif yang memaksa cairannaik ke xilem. Dorongan getah xilem ke arah atas ini disebut tekanan akar. Faktor yang mempengaruhi tekanan akar adalah perbedaan potensial air dalam tumbuhan dan air yaitu  potensial air yang tinggi di dalam tanah.Tumbuhan menyerap air dan mineral yang terdapat di dalam tanah melalui akar, untuk menaikkan air dari permukaan tanah diperlukan suatutekanan padaakar. Tekanan pada akar terjadi jika transpirasi rendah, artinya kelembaban pada tanah cukup tinggi. Pada saat kelembapan tanah kurang maka laju transpirasi akan meningkat, tekanan akar tidak terjadi maka air yang ada akan naik karena adanya dayaisap daun. Untuk mengetahui adanya tekanan pada akar dan daya hisap padadaun makadapat dilakukan suatu pengamatan dengan menggunakan tanaman yang mempunyai batang transparan sehingga besarnya pergerakan air tanaman dan kenaikkan larutan dapat terlihat jelas
Besarnya pada masing-masing batang baik bagian atas maupunbagian bawah yangartinya tanaman pacar air dapat menghisap larutan hinggamencapai seluruh bagian tanaman baik melalui tekanan akar maupun daya hisapdaun. Hal ini menunjukkan bahwa padatanaman pacar air tekanan akar dan dayahisap daun memiliki pengaruh yang sama besar dalam penyerapan air

III.             ALAT DAN BAHAN
1.      Tumbuhan pacar air 2 buah
2.      Larutan eosin atau Kl(dapat diganti dengan tares)
3.      Tabung reaksi
4.      Air

IV.             CARA KERJA
1.      Menyiapkan tabung reaksi A dan B.
2.      Meletakkan tanaman pacar air pada tabung reaksi A yang berisi larutan eosin atau Kl (atau tares)
3.      Meletakkan pacar air yang telah dibuang daunnya pada tabung reaksi B yang berisi larutan eosin atau Kl (atau tares)
4.      Menunggu sekitar 45 menit, kemudian mengamati kedua perangkat percobaan tersebut
5.      Lalu perhatikan manakah air yang lebih cepat naik, di tabung A atau tabung B, dan menganalisis mengapa demikian.

V.                HASIL PENGAMATAN
No
Tabung
Hasil
1
Tanaman Pacar air (ada daunnya)
Berkurang 1 cm
2
Tanaman Pacar air (tidak ada daunnya)
Berkurang 0,5 cm
            Dari hasil percobaan didapati tumbuhan air berubah warna menjadi merah (warna tares), warna merah terlihat pada batang dan daun.
VI.             PEMBAHASAN
Dari percobaan yang telah dilakukan membuktikan bahwa banyak daun mempengaruhi daya hisap tumbuhan, itu ditunjukan pada :
Pada tabung A, air lebih cepat naik daripada pada tabung B. Hal ini karena tanaman dalam tabung A masih terdapat banyak daun sehingga menyebabkan semakin banyaknya air yang diperlukan dalam proses transpirasi dan menyebabkan daya isap daun besar.
Sedangkan dalam tabung B berisi tanaman yang sudah tidak mempunyai daun sehingga tidak membutuhkan banyak air untuk transpirasi sehingga daya isap daun kecil.

VII.          KESIMPULAN
Dari kegiatan yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan:
1.      Air naik dari akar ke daun, karena tumbuhan memiliki daya hisap daun.
2.      Daya isap daun berhubungan dengan proses transpirasi.
3.      Salah satu faktor yang mempengaruhi daya isap daun adalah jumlah daun.
Semakin banyak daun maka daya isap semakin besar, sebaliknya semakin sedikit daun maka daya isap daun semakin kecil

VIII.       DAFTAR PUSTAKA

PERCOBAAN REAKSI TUMBUHAN TERHADAP RANGSANG




REAKSI TUMBUHAN TERHADAP RANGSANG

I.                   TUJUAN
Memahami dan mengetahui adanya reaksi tumbuhan terhadap rangsang.
II.                LANDASAN TEORI
Moluzie (2012) mengungkapkan bahwa Mimosa pudica atau biasa disebut putri malu adalah tanaman yang ada di sekitar kita, ia biasanya hidup liar. Kita tahu putri malu mengatup bila diberi rangsang berupa sentuhan. Gerak yanag disebabkan oleh sentuhan disebut dengan gerak nasti. Sentuhan pada putri malu dapat men yebabkan daun mengatup dan tangkainya merebah disebut gerak tigmonasti.
Sedangkan Ogive (2012) berpendapat bahwa tanggapan ini dipicu oleh gerakan cepat ion ion kaliun yang terdapat di antara sel sel parenkim dasar tangkai dun dan ranting. Sentuhan menyebabkan ion ion kalium didorong keluar dari sel sel yang terdapat di bagian bawah tangkai daun. Peristiwa tersebut lalu diikuti dengan keluarnya air dari sel sel di daerah itu secara osmosis. Keluarnya air dari dalam sel menyebabkan tekanan tugor berkurang sehingga tangkai daun tapak luglai dan daun mengatup layu

III.             ALAT DAN BAHAN
1.      Tumbuhan putri malu
2.      Pensil
3.      Lidi membara
4.      Korek api
5.      larutan  cuka
IV.              CARA KERJA
1.        Berikan sentuhan pada tumbuhan putri malu di bagian anak daun, pangkal tangkai daun, dan pangkal tangkai anak daun dengan menggunakan ujung pensil yang runcing
2.        Catatlah perubahan yang terjadi pada bagian yang disentuh
3.        Setelah disentuh, diamkan dan amati selama 10 menit kemudian catatlah perubahannya
4.        Lakukan cara yang sama seperti langkah di atas dengan menggunakan lidi yang membara dan dengan larutan cuka.
V.                HASIL PENGAMATAN
A.    Kolom pengamatan sentuhan lidi:
Perlakuan
Perubahan yang terjadi
Saat dirangsang
Setelah 10 menit
Arah gerakan
Sentuhan di:
a.       Anak daun
Mengatup hanya pada anak daun dalam satu tangkai anak daun
Sudah tegak kembli
Daun mengatup ke arah atas
b.      Pangkal tangkai anak daun
Semua anak daun yang berpangkal pada pangkal tangkai anak daun yang disentuh mengatup
Sudah tegak kembali namun masih ada sebagian kecil yang daunnya belum tegak
Daun mengatup ke arah atas
c.       Pangkal tangkai daun
Tangkai daun mengarah ke bawah pangkal pun demikian. Seluruh anak daun yang berpangkal pada pangkal mengatup
Belulm sepenuhnya terbuka
Daun mengatup ke atas namun ada juga yang mengarah ke arah bawah

B.     Kolom pengamatan sentuhan bara
Perlakuan
Perubahan yang terjadi
Saat dirangsang
Setelah 10 menit
Arah gerakan
Sentuhan di:
a.       Anak daun
Mengatup pada anak daun yang berpangkal pada pangkal tangkai anak daun
Sudah tegak kembli
Daun mengatup ke arah atas
b.      Pangkal tangkai anak daun
Anak daun mengatup, pangkal tangkai daun ikut layu dan diikuti semia ank daun dan pangkal tangkai anak daun pada satu deret
Belum tegak sepenuhnya
Daun mengatup ke arah atas, tangkai anak daun dan pangkal tangkai cenderung ke arah bawah
c.       Pangkal tangkai daun
Anak daun mengatup pangkal tangkai daun dan anak daun ke bergerak ke arah bawah
Belulm tegak
Anak daun mengatup, pangkal tangkai anak daun cenderung bergerak ke arah bawah
C.    Larutan Cuka
Perlakuan yang diberikan
Perubahan yang terjadi
Pada saat disentuh
Dalam waktu 10 mnit
Larutan Cuka


a.                   Anak daun
Bereaksi
Tidak bereaksi
b.                  Tangkai daun
Tidak bereaksi
Bereaksi


VI.             PEMBAHASAN
Ketika tumbuhan putri malu diberikan rangsang dengan pensil di anak daun, tumbuhan putri malu tidak menutup tapi denagn sentuhan yang agag keras tumbuhan puti malu akan menutup. Sentuhan di tangkai daun, tumbuhan putri malu akan menutup. Setelah 10 menit tumbuhan putri malu tidak memberikan reaksi tetap menutup.
Sentuhan dengan korek api di bagian anak dan tangkai daun memberikan reaksi yaitu daun putri malu menutup. Setelah 10 menit tidak bereaksi tetap menutup.
Sentuhan dengan asam di anak daun, daun putri malu menutup. Sedangkan di tangkai daun tidak memberikan reaksi tapi setelah 10 menit daun putri malu sedikit menutup.
Tumbuhan putri malu memberikan reaksi tergantung cara memberikan rangsang dan alat yang digunakan.


VII.          KESIMPULAN
1.      Tumbuhan putri malu (Mimosa pudica) menanggapi rangsang sentuhan dengan mengatupkan daunnya dan melemahkan tangkainya sehingga seperti layu.
2.      Perubahan yang terjadi ketika disentuh dengan bara api lebih cepat daripada disentuh dengan pensil. Akan tetapi ketika disentuh dengan luka sangat cepat dibandingkan yang lain.

VIII.       DAFTAR PUSTAKA